This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
July 29, 2014
2:53:00 PM
Bu Rosyidah Andriani
Suatu hari, seorang wanita berparas cantik dengan berjalan terhuyung-huyung menuju kediaman Nabi Musa AS. Lewat pakaiannya sepintas terlihat menandakan bahwa wanita itu tengah berada dalam duka cita yang mendalam.
Sesampainya di depan rumah Nabi Musa AS, di ketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Mendengar salam itu, Nabi Musa AS segera menyambutnya dengan memberi salam.
"Silakan masuk," kata Nabi Musa AS
Sambil menundukkan kepala, langkah kaki wanita itu segera menghampiri Nabi Musa AS. Sembari menangis sedu, dia mencurahkan isi hatinya kepada Nabi Musa AS.
"Wahai Nabi Allah. Tolonglah aku. Do'akan aku agar Tuhan mengampuni dosa keji saya."
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa terkejut.
"Saya takut mengatakannya," jawab wanita itu
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.
"Saya...telah berzina!"
Mendengar itu, Nabi Musa AS kaget, tetapi tetap mendengarkan cerita wanita cantik tersebut.
"Dari perzinaan itu saya pun...lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya...cekik lehernya sampai...mati," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.
Dengan raut muka yang sangat marah ia memukul wanita itu, "Perempuan bejad, pergi kamu dari sini! agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mukanya karena jijik melihat wanita itu.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh lantak segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu.
Bahkan ia tak tahu mau kemana lagi melangkahkan kakinya, Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya bagaimana pula dengan manusia lainnya yang bakal menolongnya.
Terbayang olehnya betapa besar dosanya, batapa keji perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa AS.
Sang Ruhul Amin Jibril bertanya kepada Nabi Musa AS:
"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"
Nabi Musa terperanjat, "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina itu?"
Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.
"Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada dosa perempuan yang nista itu?"
"Ada!" jawab Jibril dengan tegas.
"Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran.
Jibril menjawab, "Orang yang meninggalkan salat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar daripada seribu kali berzina."
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.
Nabi Musa menyadari orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya.Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah dirinya.
Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada dijalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.
Dalam hadits Nabi SAW, disebutkan: "Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Alquran, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya didalam Kabah."
Dalam hadits lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadhonya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. (Berbagai Sumber)
July 10, 2014
4:44:00 AM
Bu Rosyidah Andriani
Ramuan alami mengembalikan keperawanan
Untuk membuat ramuan alami yang bisa menjadikan wanita perawan kembali, bahan-bahan yang di butuhkan adalah sebagai berikut
1. Telur ayam jawa
telur ayam jawa keperawanan
Telur ayam jawa atau telur ayam kampung yang bisa di dapatkan di pasar-pasar tradisional. Warnanya putih dan ukurannya lebih kecil dari telur biasa. Agar tidak tertipu dengan telur ayam jawa yang palsu, sebaiknya beli saja ditempat yang terpercaya.
2. Kayu cendana
Kayu cendana perawan
Untuk kayu cendana bisa di dapatkan di toko jamu atau toko obat tradisional.
3. Minyak wijen
minyak wijen rapat
Untuk minyak wijen bisa di dapatkan juga di toko jamu atau obat tradisional.
4. Kunyit
kunyit menyempitkan
Kunyit bisa di dapatkan di pasar tradisional atau di desa.
5. Buah maja
buah maja vagina
Untuk buah maja bisa di cari di desa di pinggir sungai yang di pinggir-pinggirnya ada pohon besarnya. Kalau tempat menjual buah maja, untuk saat ini saya belum pernah menemuinya.
Jika bahan-bahan yang di atas tadi sudah terkumpul tinggal membuatnya atau meraciknya. Caranya tumbuk kayu cendana, sedikit buah maja, dan juga kunyit hingga menjadi halus. Setelah halus tambahkan sedikit minyak wijen dan juga telur ayam kampung. Untuk telur ayam kampung bisa kuningnya saja atau semuanya. Kemudian setelah semuanya selesai minum ramuan yang anda buat tadi rutin setiap hari satu kali selama satu minggu. Jika anda kurang yakin atau anda merasa vagina anda sudah terlalu sering di pakai, silahkan lakukan cara ini lebih lama lagi tapi sehari tetap satu kali.
Dan sekedar tambahan saja, dengan cara seperti ini sudah ada yang membuktikan dan benar-benar berhasil. Semula saya kurang yakin dengan pengakuan mereka, namun karena jawaban mereka banyak yang menyatakan berhasil saya jadi yakin akan hal itu.
July 8, 2014
8:56:00 PM
Bu Rosyidah Andriani
Cara Memutihkan Kulit Wajah Tanpa Kosmetik
Banyak wanita Asia, termasuk Indonesia, menginginkan kulit wajah putih dan cara memutihkan kulit pun dicari. Kulit putih bersih kerap dianggap sebagai bagian tubuh yang memunculkan aura keindahan. Banyak produk kosmetik pemutih yang beredar. Beberapa dari mereka menawarkan kulit putih instan. Ada pula sebagian kosmetik yang diketahui mengandung bahan berbahaya.
Memutihkan kulit sebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alami. Contoh, Anda bisa menerapkan cara seperti ini:
Jus mentimun. Lumatkan mentimun hingga menjadi jus dan tambahkan dengan satu sendok makan susu. Terapkan campuran tersebut untuk kulit wajah dan biarkan beberapa saat sebelum dibilas. Lakukan secara rutin agar wajah putih berseri.
Tomat dan jeruk. Jeruk dan tomat dapat meningkatkan kecerahan kulit. Caranya, siapkan satu sendok makan air lemon ditambah dengan satu sendok makan jus tomat. Terapkan pada wajah dua kali dalam seminggu. Bahan ini cocok untuk kulit normal dan berminyak.
Yoghurt dan jeruk. Gunakan satu sendok air jeruk lemon ditambah dengan dua sendok yoghurt. Terap pada wajah dan leher, biaran sampai kering. Jika sudah, bilas dengan air bersih. Cara ini juga membantu mengatasi minyak berlebih pada wajah.
Lobak putih. Cara menggunakannya, parut lobak putih dan ambil airnya. Celupkan bola kapas pada air lobak dan usapkan pada wajah. Biarkan 10-15 menit sebelum dibilas.
Yoghurt dan madu. Ambil setengah sendok makan madu dan satu sendok makan yoghurt. Aduk dan terapkan pada wajah. Biarkan 15-20 menit, lalu bilas.
July 3, 2014
1:41:00 PM
Bu Rosyidah Andriani
Sepuluh Tanda Bila Ibadah Bulan Ramadhan Diterima Allah SWT
Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurah bagi junjungan kita Nabi Muhammad, kepada keluarganya, para sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du:
Para pembaca yang dirahmati Allah Ta’alaa:
Setelah mengerjakan setiap ketaatan dan ibadah baik itu umrah, haji, puasa, sholat, sedekah, atau amal shalih apapun kita mengulang-ulang bisikan Ali radhiallahu anhu saat berkata: (seandainya aku tahu, apakah amalanku termasuk yang diterima maka aku mengucapkan selamat untuknya, atau yang ditolak maka aku mengucapkan belasungkawa untuknya).
Setelah mengerjakan setiap ketaatan kita juga mengulang perkataan Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu: (wahai yang diterima, selamat untukmu, wahai yang ditolak semoga Allah mengganti musibahmu).
Sungguh Ali radhiallahu anhu telah berkata: (jangan kalian pedulikan amal yang sedikit, tapi pedulikan diterimanya amal tersebut), tidakkah kalian mendengar firman Allah Azza wa Jalla ketika berfirman: (Sesungguhnya Allah mengkabulkannya dari orang-orang yang bertakwa) [QS Al-Maidah:27].
Janganlah seperti sebagian kaum muslimin yang tidak peduli diterimanya ketaatan mereka, karena sesungguhnya diberikan taufik dan kemudahan untuk beramal shalih merupakan karunia besar, akan tetapi itu tidak akan terwujud kecuali dengan karunia lain yang lebih besar, yaitu nikmat diterimanya amalan.
Jika seorang hamba mengetahui bahwa kebanyakan dari amalan bisa ditolak dari pelakunya karena banyak sebab, maka yang terpenting adalah mengetahui sebab-sebab diterimanya amalan, jika dia menemukannya dalam dirinya maka hendaklah dia memuji Allah Ta’alaa, dan beramal dengan teguh dan konsisten diatasnya, namun jika tidak menemukannya maka hendaklah hal pertama yang diperhatikannya dari sekarang adalah: mengamalkannya dengan sungguh-sungguh serta ikhlas karena Allah Ta’ala semata.
Maka apakah sebab-sebab dan tanda-tanda diterimanya amalan?
1- Tidak kembali berbuat dosa setelah melakukan ketaatan:
Karena kembali kepada dosa merupakan tanda kebinasaan dan kerugian,
Yahya bin Muadz berkata: ”barangsiapa yang beristighfar dengan lisannya sedangkan hatinya bertekad untuk bermaksiat, dan azamnya kembali kepada maksiat setelah sebulan dan kembali, maka puasanya tertolak darinya, dan pintu diterimanya amalan tertutup didepannya”.
Kebanyakan manusia bertaubat sedangkan dia selalu mengatakan: sesungguhnya aku tahu bahwa aku akan kembali...jangan katakan seperti itu...tetapi katakan: Insya Allah saya tidak akan kembali. Dan memohon pertolongan kepada Allah dan berazam untuk tidak kembali lagi.
2-Takut jika amalannya tidak diterima:
Allah Subhanahu wa Ta’alaa Maha Kaya dari ketaatan dan ibadah kita, Allah Azza wa Jalla berfirman: (Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan siapa yang kufur maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia) [QS Luqman:12].
Dan Allah Ta’alaa berfirman:
إن تَكْفُرُوا فَإنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ)[الزمر:7)
Artinya: (Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukanmu, dan Dia tidak meridloi kekafiran hamba-hamba-Nya. Jika kamu bersyukur, Dia meridloi kesyukuranmu itu) [QS Az-Zumar:7].
Dan seorang mukmin walaupun bersungguh-sungguh melakukan ketaatan, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan bermacam taqarrub, namun dia merasa sangat kasihan terhadap dirinya, dia takut amalannya tidak diterima, dari Aisyah radhiallahu anha berkata: (Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang ayat ini:
(وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ) [المؤمنون: [ 60
Artinya: (Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan dari sedekah dengan hati penuh rasa takut) [QS Al-Mukminun: 60].
"Apakah mereka yang minum khamr atau mencuri?" Beliau berkata: (Bukan yang binti As-Shidiq ! akan tetapi mereka yang berpuasa, sholat, dan bersedekah, sedangkan mereka takut tidak diterima dari mereka, merekalah orang yang bersegera dalam kebaikan).
Meskipun dia bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah-ibadah mulia ini namun dia tidak mengandalkan usahanya maupun menunjukkannya kepada Rabbnya, tapi dia meremehkan amalannya, dan menampakkan kefakirannya yang sempurna kepada ampunan Allah dan rahmat-Nya, dan hatinya penuh dengan rasa takut jika amalannya ditolak, Waliyadhu billah, dia memohon kepada-Nya supaya amalannya diterima.
3- Diberikan taufik melaksanakan amal shalih sesudahnya:
Sesungguhnya tanda diterimanya ketaatan seorang hamba bahwa dia diberikan taufik untuk ketaatan sesudahnya, dan diantara tanda diterimanya kebaikan: mengerjakan kebaikan sesudahnya, karena kebaikan tersebut berkata: kebaikan lagi...kebaikan lagi. Dan ini termasuk rahmat Allah Ta’alaa dan karunia-Nya, bahwa Dia memuliakan hamba-Nya jika telah berbuat kebaikan, dan mengikhlaskannya kepada Allah maka Allah membukakan untuknya pintu kebaikan lain, supaya lebih dekat kepada-Nya.
Maka amal shalih ibarat pohon yang baik, perlu disiram dan dipelihara, supaya tumbuh dan kuat, dan memberikan buahnya, dan hal terpenting yang kita perlukan adalah selalu menjaga amalan-amalan baik yang telah kita kerjakan, dan memeliharanya, dan menambahnya sedikit demi sedikit, inilah makna istiqamah yang sebenarnya.
4- Menganggap remeh amalannya serta tidak ujub dan tertipu dengannya:
Sesungguhnya hamba yang beriman berapa banyakpun dia beramal shalih, namun seluruh amalnya tidak menjadikannya bersyukur atas kenikmatan itu seperti kenikmatan pada jasadnya pendengaran, penglihatan, atau lisan dan lainnya, dan tidak merasa telah menunaikan hak Allah Ta’alaa, karena hak Allah diluar gambaran kita, oleh karena itu termasuk sifat orang-orang yang ikhlas mereka menganggap kecil amalan mereka, sehingga mereka tidak takjub dengannya, dan tidak terkena penyakit ghurur yang akan menghapus pahalanya dan membuatnya merasa cukup dan malas untuk beramal shalih lagi.
Diantara hal yang dapat membantu kita menganggap kecil amalan kita adalah: mengenal Allah Ta’alaa, melihat nikmat-nikmat-Nya, dan mengingat dosa-dosa dan kelalaiannya.
Marilah kita merenungkan bagaimana Allah Ta’alaa berwasiat kepada Nabi-Nya dengan hal itu setelah memerintahkan kepadanya dengan perkara-perkara besar:
يا أيها المدثر. قم فأنذر. وربك فكبر. وثيابك فطهر. والرجز فاهجر. ولاتمنن تستكثر).]المدثر: 1-6
Artinya: (Wahai orang yang berselimut. Bangunlah lalu berilah peringatan ! dan agungkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkan segala perbuatan yang keji. Dan janganlah engkau memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak) [QS Al-Mudatsir: 1-6].
Diantara makna ayat ini adalah seperti yang dikatakan oleh Hasan Al-Basri rahimahullah: jangan engkau ungkit amalanmu didepan Rabbmu untuk memperoleh pahala yang lebih banyak.
Imam Ibnu Qayyim: (Setiap engkau menyaksikan hakikat Rububiyah dan hakikat Ubudiyah, dan mengenal Allah, dan mengenal dirimu sendiri, dan menjadi jelas bagimu bahwa barang dagangan yang engkau bawa tidak layak bagi Raja yang Haq, meskipun engkau datang dengan amalan seluruh jin dan manusia, engkau takut akibatnya, dan Dia hanya menerimanya karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya, serta memberikan ganjaran atasnya juga karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya) Madarijul Salikin (2/439).
5- Mencintai ketaatan dan membenci kemaksiatan:
Termasuk tanda diterimanya amalan, Allah memberikan kecintaan dalam hatimu terhadap ketaatan, sehingga engkau mencintainya, tenang dan tenteram kepadanya. Allah Ta’alaa berfirman:
(الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ)(الرعد28 )
Artinya: (orang-orang yang beriman hati mereka tentram dengan mengingat Allah. Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tentram) [QS Ar-Ra’d: 28].
Dan termsuk tanda diterimanya amalan adalah engkau membenci maksiat dan mendekatinya dan berdoa kepada Allah supaya menjauhkanmu darinya.
6- Berharap dan banyak berdoa:
Sesungguhnya takut kepada Allah saja tidak cukup, karena harus dengan pasangannya yaitu berharap, karena takut tanpa berharap menyebabkan putus asa dari rahmat Allah, sedangkan berharap saja tanpa takut menyebabkan rasa aman dari siksa Allah dan semuanya perkara yang tercela yang merusak akidah seseorang dan ibadahnya.
Dan berharap diterimanya amalan disertai rasa takut jika amalannya ditolak menjadikan manusia tawadhu dan khusyu kepada Allah Ta’alaa, sehingga bertambah imannya.
Dan apabila rasa berharap telah terwujud maka manusia mengangkat kedua tangannya ke langit memohon kepada Allah supaya amalannya diterima, karena hanya Dia saja yang Kuasa melakukannya, dan inilah yang dilakukan oleh bapak kita Ibrahim kekasih Allah dan putranya Ismail alaihima salam sebagaimana diceritakan oleh Allah Ta’alaa ketika keduanya membangun Kabah seraya berfirman:
( وإذ يرفع إبراهيم القواعد من البيت وإسماعيل ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم)( البقرة:127)
Artinya: (Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail seraya berkata: Ya Rabb kami terimalah amalan kami. Sungguh Engkaulah Maha Mendengar, Maha Mengetahui)[QS Al-Baqarah: 127].
7- Diberi kemudahan melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat:
Subhanallah, jika Allah menerima ketaatanmu Dia memudahkanmu untuk melakukan amalan lain yang sebelumnya tidak dalam persangkaanmu, bahkan Dia menjauhkanmu dari maksiat meskipun engkau dekat dengannya. Allah Ta’alaa berfirman:
(فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى{5} وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى{6} فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى{7} وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى{8} وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى{9} فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى{10}) الليل:5-10).
Artinya: (Maka barangsiapa memberikan hartanya dan bertakwa, dan membenarkan pahala yang terbaik, maka kami mudahkan dia kepada jalan menuju kemudahan. Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup, dan mendustakan pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkannya jalan menuju kesukaran)[QS Al-Lail: 5-10].
8- Mencintai orang-orang shalih dan membenci pelaku maksiat:
Termasuk tanda diterimanya ketaatan, Allah memberikan hatimu rasa cinta kepada orang-orang shalih para pelaku ketaatan dan memberikan hatimu kebencian kepada para pelaku kerusakan dan kemasiatan.
روى الإمام أحمد عن البراء بن عازب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((إن أوثق عرى الإيمان أن تحب في الله وتبغض في الله)).
Imam Ahmad rahimahullah telah meriwayatkan dari Barra bin ‘Azib radhiallhu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (sesungguhnya ikatan buhul keimanan yang paling kuat adalah engkau mencintai karena Allah dan membenci karena Allah).
9- Banyak beristighfar:
Kalau kita merenungkan kebanyakan ibadah dan ketaatan maka hendaklah menutupnya dengan istighfar karena sejauh manapun manusia bersungguh-sungguh menyempurnakan amalannya pasti ada kekurangan dan kelalaian, sebagaimana setelah kita melakukan manasik haji Allah berfirman:
(ثُمَّ أَفِيضُواْ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ) (البقرة:199).
Artinya: (Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak (Arafah) dan beristighfarlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang)[QS Al-Baqarah: 199].
Dan sesudah sholat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita untuk beristighfar sebanyak tiga kali. Dan orang yang melakukan qiyamulail mengakhirinya dengan istighfar di waktu sahur.
قال تعالى : (وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ )(الذاريات18)
Firman Allah Ta’alaa: (dan pada akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah)[QS Adz-Dzariyat: 18].
Dan Allah Ta’alaa mewasiatkan kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dalam firman-Nya:
(فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ) (محمد:19)
Artinya: (Ketahuilah, bahwasanya Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan mohon ampunlah atas dosamu dan kaum mukminin dan mukminat)[QS Muhammad: 19].
Dan Allah memerintahkan juga kepada Nabi-Nya untuk mengakhiri hidupnya dengan ibadah kepada Allah, jihad dijalan-Nya dengan istighfar seraya berfirman:
(إِذَا جَاء نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ{1} وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجاً{2} فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّاباً{3})النصر
Artinya: (apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk kedalam agama Allah. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan beristighfarlah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun)[QS An-Nashr].
Dan beliau biasa mengucapkan dalam ruku dan sujudnya
( سبحانك اللهم ربنا وبحمدك، اللهم اغفر لي) رواه البخاري.
Artinya: (Maha Suci Engkau Ya Allah Rabb kami dan dengan memujimu, Ya Allah ampunilah aku) HR Imam Bukhari.
10- Konsisten dalam mengerjakan amal shalih:
Diantara petunjuk Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam adalah konsisten dalam amal shalih sebagaimana dalam hadits:
فعن عائشة- رضي الله عنها - قالت: (كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا عمل عملاً أثبته) رواه مسلم.
Dari Aisyah radhiallahu anha berkata: (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila mengerjakan suatu amalan beliau menetapkannya) HR Imam Muslim.
Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya adalah yang paling konsisten meskipun sedikit.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( أحب الأعمال إلى الله أدومها وإن قل). متفق عليه.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit).Muttafaqun ‘alaihi.
Mudah-mudahan Allah Ta’alaa menerima semua amalan kita terutama puasa, qiyamul lail, tilawah, sadaqah kita di bulan Ramadhan.
(Disarikan dari makalah Sheikh Amir bin Muhammad Al-Mudri imam dan khatib masjid Al-Iman di Yaman)
(ar/voa-islam.com)
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/ibadah/2010/09/14/10056/sepuluh-tanda-bila-ibadah-bulan-ramadhan-diterima-allah-swt/#sthash.7SXAkAOv.dpuf
9:27:00 AM
Bu Rosyidah Andriani
Surga menjadi tujuan akhir umat muslim dalam mencapai hidupnya. Untuk masuk surga, ibadah menjadi nilai utama sebagai syarat masuk rumah Allah SWT. Tetapi beberapa syarat kecil yang kerap diabaikan bisa menjadi batu sandungan bagi umat muslim menuju surga.
Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa sebagian besar Islam yang menjadi penghuni terakhir masuk surga adalah kaum wanita. Apa saja yang membuat para pendamping kaum adam itu yang menghambat masuk surga. Berikut beberapa hadits yang menyebutkan kendala kaum hawa masuk surga.
1. Berpakaian tetapi telanjang
Cara berpakaian para wanita sekarang ini dengan menonjolkan sisi sensualnya seakan merupakan hal yang lumrah ditampilkan ke masyarakat umum. Pakaian serba ketat dan menonjolkan lekukan tubuh seakan menjadi kebanggaan wanita saat ini.
Cara berpakaian seperti ini sebenarnya bisa membawa kaum hawa menjadi penghuni terakhir masuk surga. Karena berpakaian yang menonjolkan sisi bentuk tubuh bisa menggoda kaum adam yang termasuk dalam beberapa kriteria yang menghambat masuk surga.
"Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini,"(HR. Muslim).
2. Kerap mewarnai rambut
Menjaga pemberian Allah SWT merupakan kewajiban setiap umat Islam di dunia. Namun perkembangan Zaman saat ini membawa kaum hawa bisa masuk kriteria jadi penghuni terakhir surga. Para wanitu itu berupaya selalu tampil lebih muda dengan melanggar kodrat yang sudah diciptakan Sang Pencipta.
Demi mencapai itu semua, para wanita sering melakukan beragam cara supaya disebut selalu awet muda. Namun banyak tidak mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan justru masuk kedalam kriteria masuk surga.
"Rasulullah SAW bersabda: Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga," (HR. Abu Daud; shahih).
3. Meminta cerai kepada suami tanpa suatu alasan
Perceraian saat ini seakan menjadi hal yang lumrah dilakukan para selebritis Tanah Air dan dunia. Percerian sebetulnya dihalalkan dalam Islam asalkan dalam hubungan rumah tangga itu sudah tidak menemukan solusi terakhir alias jalan terbaik.
Namun apabila hubungan keluarga itu dalam kondisi baik tetapi sang istri meminta cerai termasuk ke dalam perbuatan yang diharamkan. Tindakan itu pun bisa menghambat sang ini masuk kriteria wanita penghuni terakhir surga.
"Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya," (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih). (Dari berbagai sumber)
Subscribe to:
Posts (Atom)