November 20, 2014

DAFTAR KATA KERJA RANAH KOGNITIF (Cl – C6)
Pengetahuan (Cl)
Pemahaman (C2)
Penerapan (C3)
Analisis (C4)
Sintesis (C5)
Penilaian (C6)
MengutipMemperkirakanMenugaskanMenganalisisMengabstraksiMembandingkan
MenyebutkanMenjelaskanMengurutkanMengauditMengaturMenyimpulkan
MenjelaskanMengkategorikanMenentukanMemecahkanMenganimasiMenilai
MenggambarMencirikanMenerapkanMenegaskanMengumpulkanMengarahkan
MembilangMerinciMenyesuaikanMendeteksiMengkategorikanMengkritik
MengidentiflkasiMengasosiasikanMengkalkulasiMendiagnosisMengkodeMenimbang
MendaftarMembandingkanMemodifikasiMenyeleksiMengkombinasikanMemutuskan
MenunjukkanMenghitungMengklasifikasiMemerinciMenyusunMemisahkan
Memberi labelMengkontrasikanMenghitungMenominasikanMengarangMemprediksi
Memberi indekMengubahMembangunMendiagramkanMembangunMemperjelas
MemasangkanMempertahankanMengurutkanMengkorelasikanMenanggulangiMenugaskan
MenamaiMenguraikanMembiasakanMerasionalkanMenghubungkanMenafsirkan
MenandaiMenjalinMencegahMengujiMenciptakanMempertahankan
MembacaMembedakanMenentukanMencerahkanMengkreasikanMemerinci
MenyadapMendiskusikanMenggambarkanMenjelajahMengoreksiMengukur
MenghafalMenggaliMenggunakanMembagankanMerancangMerangkum
MenimMencontohkanMenilaiMenyimpulkanMerencanakanMembuktikan
MencatatMenerangkanMelatihMenemukanMendikteMemvalidasi
MengulangMengemukakanMenggaliMenelaahMeningkatkanMengetes
MereproduksiMempolakanMengemukakanMemaksimalkanMemperjelasMendukung
MeninjauMemperluasMengadaptasiMemerintahkanMemfasilitasiMemilih
MemilihMenyimpulkanMenyelidikiMengeditMembentukMemproyeksikan
MenyatakanMeramalkanMengoperasikanMengaitkanMerumuskan
MempelajariMerangkumMempersoalkanMemilihMenggeneralisasi
MentabulasiMenjabarkanMengkonsepkanMengukurMenggabungkan
Memberi kode
MelaksanakanMelatihMemadukan
Menelusuri
MeramalkanMentransferMembatasi
Menulis
Memproduksi
Mereparasi


Memproses




Mengaitkan
Menampilkan


Mensuimulasikan
Menyiapkan


Memecahkan
Memproduksi


Mel.akukan
Merangkum


Mentabulasi
Merekonstruksi


Menyusun




Memproses




meramalkan


Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah:
  • Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunkannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif pada jenjang pengetahuan adalah dapat menghafal surat al-’Ashar, menerjemahkan dan menuliskannya secara baik dan benar, sebagai salah satu materi pelajaran kedisiplinan yang diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam di sekolah.
  • Pemahaman (comprehension)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.  Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitif pada jenjang pemahaman ini misalnya: Peserta didik atas pertanyaan Guru Pendidikan Agama Islam dapat menguraikan tentang makna kedisiplinan yang terkandung dalam surat al-’Ashar secara lancar dan jelas.
  • Penerapan (application)
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang penerapan misalnya: Peserta didik mampu memikirkan tentang penerapan konsep kedisiplinan yang diajarkan Islam dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
  • Analisis (analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi.
Contoh: Peserta didik dapat merenung dan memikirkan dengan baik tentang wujud nyata dari kedisiplinan seorang siswa dirumah, disekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat, sebagai bagian dari ajaran Islam.
  • Sintesis (syntesis)
Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau bebrbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi daripada jenjang analisis. Salah satu jasil belajar kognitif dari jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis karangan tentang pentingnya kedisiplinan sebagiamana telah diajarkan oleh islam.
  • Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.
CONTOH DAFTAR KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK RANAH AFEKTIF (A1-A5)
Menerima (Al)
Menanggapi (A2)
Menilai (A3)
Mengelola (A4)
Menghayati (A5)
MemilihMenjawabMengasumsikanMenganutMengubah prilaku
MempertanyakanMem bantuMeyakiniMengubahBerakhlak mulia
MengikutiMengajukanMelengkapiMenataMempengaruhi
MemberiMengkompromikanMeyakinkanMengklasifikasikanMendengarkan
MenganutMenyenangiMemperjelasMengkombinasikanMengkualifikasi
MematuhiMenyambutMemprakarsaiMempertahankanMelayani
MeminatiMendukungMengimaniMembangunMenunjukkan

MendukungMengundangMembentuk pendapatMembuktikan

MenyetujuiMenggabungkanMemadukanmemecahkan

MenampilkanMemperjelasMengelola

MelaporkanMengusulkanMenegosiasi

MemilihMenekankanMerembuk

MengatakanMenyumbang


Memilah



Menolak


Menurut Krathwol (1964) klasifikasi tujuan domain afektif terbagi lima kategori :
a. Penerimaan (recerving)
Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap sitimulasi yang tepat. Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif.
b. Pemberian respon atau partisipasi (responding)
Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara afektif, menjadi peserta dan tertarik.
c. Penilaian atau penentuan sikap (valung)
Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi “sikap dan opresiasi”.
d. Organisasi (organization)
Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.
e. Karakterisasi / pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex)
Mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Nilai-nilai sangat berkembang nilai teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa
CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK RANAH PSIKOMOTOR (P1-P4)
PENIRUAN (PI)
MANIPULASI (P2)
KETETAPAN (P3)
ARTIKULASI (P4)
MengaktifkanMengoreksiMengalihkanMengalihkan
MenyesuaikanMendemonstrasikanMenggantikanMempertajam
MenggabungkanMerancangMemutarMembentuk
MelamarMemilahMengirimMemadankan
MengaturMelatihMemindahkanMenggunakan
MengumpulkanMemperbaikiMendorongMemulai
MenimbangMengidentifikasikanMenarikMenyetir
MemperkecilMengisiMemproduksiMenjelaskan
MembangunMenempatkanMencampurMenempel
MengubahMembuatMengoperasikanMenskestsa
MembersihkanMemanipulasiMengemasMendengarkan
MemposisikanMereparasiMembungkusMenimbang
MengkonstruksiMencampur

Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor terbagi lima kategori yaitu :
a. Peniruan
terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.
b. Manipulasi
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.
c. Ketetapan
memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
d. Artikulasi
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang berbeda.
e. Pengalamiahan
Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik

0 comments:

Post a Comment